Jangan lupa bahagia itu ternyata bukan sekadar ungkapan bernada candaan semata. Karena ternyata jika hati sedih, apalagi patah hati pengaruhi kesehatan terutama jantung. Sindrom patah hati atau broken heart syndrom adalah suatu kondisi jangka pendek di mana sebagian otot jantung melemah dengan cepat. Ini biasanya terjadi setelah stres fisik atau emosional yang tiba tiba.
Situasi ini bisa terjadi karena seseorang mengalami masalah emosional seperti stres, marah, kecewa. Bisa pula karena bekerja terlalu keras. Terkait hal ini, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr Mega Febriarona ungkap bagaimana mencegah broken heart syndrom ini. Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 72 73 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 3: Unsur Cerpen Halaman 4
Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 138 139 140 Evaluasi, Kurikulum Merdeka: Tema 2 Kemajemukan Halaman 4 Kunci Jawaban PAI Kelas 4 Halaman 93 Kurikulum Merdeka: Hijrah Halaman all Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 117 119 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 4 Halaman 4
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 75 Kurikulum Merdeka: Tabel 3.2 Halaman 3 Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 83 Kurikulum Merdeka: Kalimat Pelepasan Teks Prosedur Halaman 3 Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 132 133 134 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 4 Halaman 3
Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 80 81 82 83 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 3 Halaman all Pertama, mereka yang punya mekanisme emosional yang baik bisa terhindar dari sindrom ini. Karena, penyebab utama adalah emosional yang berlebihan dan menyebabkan penurunan fungsi jantung.
Tanpa mengkerdilkan masalah, setiap manusia bisa meringankan respons masalah yang dihadapi. "Misalnya stres atau gangguan emosional bernilai 10 dari 10. Masalah berat banget. (Upayakan) atau menerima dan meresponnya setengahnya saja," tambahnya. Ini bisa membantu dan meredakan mekanisme penerimaan tubuh.
Sehingga bisa meregulasi persarafan, agar tidak berdampak pada jantung. Kedua, hindari hal hal yang membuat sakit hati yang membuat sedih dan usahakan untuk selalu bahagia. "Aku selalu beri nasihat hindari hal membuat sedih, emosional dan usahakan untuk bisa bahagia. Saran klasik jangan lupa bahagia ternyata nyata," tegasnya.
Dengan bahagia, kerjasama jantung dan otak jadi lebih baik. Sehingga dapat mencegah hal negatif yang dapat memengaruhi jantung. "Otaknya bahagia, jantung akan bahagia," tutupnya.
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
Leave a Reply