PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) turut buka suara mengenai Indonesia yang mengalami deflasi selama lima bulan berturut turut. Menurut Wakil Presiden Direktur PT TMMIN Bob Azam, deflasi mencerminkan perubahan dalam daya beli masyarakat yang bisa disebabkan oleh dua faktor. Dua faktor itu adalah kelebihan pasokan barang dan lemahnya permintaan. Saat ini, ia menilai faktor yang berpengaruh adalah lemahnya daya beli masyarakat.
"Rasanya supply barang sih enggak lah. Itu soal daya beli, pasti permintaan yang melemah," kata Bob Azam kepada wartawan di kawasan BSD, Kabupaten Tangerang, Rabu (9/10/2024). Bob Azam menekankan pentingnya upaya pemerintahan baru memulihkan daya beli masyarakat agar permintaan pasar kembali tumbuh. Sebab, jika daya beli melemah, pertumbuhan pasar akan terhambat, sehingga investasi sulit masuk.
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 72 73 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 3: Unsur Cerpen Halaman 4 Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 117 119 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 4 Halaman 4 Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 59 60 61 62 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 2 Halaman 4
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 132 133 134 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 4 Halaman all "Investasi datang itu kan kalau market dalam negerinya tumbuh. Nah, kalau enggak tumbuh, ya investasi enggak masuk," ujar Bob Azam. Ia mendorong pemerintah untuk mengambil langkah dalam mengatasi masalah daya beli, termasuk dengan tidak menaikkan pajak.
"Nah untuk tumbuh ini perlu daya beli. Daya belinya harus didorong ya. Pemerintah harus menahan diri lah untuk (tidak) menaikkan pajak," ucap Bob Azam. "Bahkan, negara lain sudah mulai menurunkan interest rate nya. Kita walaupun interest rate turun, tetapi enggak cukup mendorong. Nah itu yang kita rasa perlu dilakukan (untuk) mengembalikan daya beli," lanjutnya. Bob Azam juga menyoroti situasi ekonomi di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah.
Ia mengungkap adanya peningkatan rasio Non Performing Loans (NPL), yang mencerminkan kondisi ekonomi yang mengkhawatirkan. "Ini juga mencerminkan bagaimana ekonomi di bawah. Jadi harus segera diperbaiki ekonomi di bawah. Kalau enggak, demand enggak tumbuh, industri akan terpuruk lebih dalam lagi," jelas Bob Azam. Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur yang mengalami kontraksi turut menjadi perhatiannya.Dia menilai penting adanya sebuah kebijakan yang tepat untuk mendukung industri.
Contohnya bila di sektor otomotif adalah insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP). "Jadi itu contoh contoh kan bagaimana merelaksasi yang sebenarnya tidak seperti yang dikhawatirkan akan memakan budget pemerintah, mengurangi income. Ternyata enggak," tutur Bob Azam. "Setelah diberikan relaksasi, malah penjualan naik, pajak yang dibayarkan bisa naik," pungkasnya.
Leave a Reply