TajukBorneo.com

Berita Borneo dan Nasional

Genjot Produksi Susu Nasional untuk Tekan Angka Impor, Mentan Sodorkan Kambing Perah Jadi Alternatif

Kementerian Pertanian tengah mendorong berbagai upaya meningkatkan produksi susu nasional. Ini agar bisa menekan angka impor susu RI. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman pun menyodorkan alternatif mengembangkan usaha peternakan kambing perah di masyarakat. Menurut dia, kambing perah merupakan ternak perah alternatif yang cocok dikembangkan dan dapat diterima secara luas di masyarakat.

Kambing perah sebagai penghasil susu dinilai memiliki keunggulan kandungan gizi lengkap yang mampu meningkatkan kesehatan dan kecerdasan masyarakat. "Usaha ternak kambing perah disukai peternak karena relatif mudah dan cepat menghasilkan," kata Amran ketika mengunjungi Bumi Nararya Farm (BNF) di Sleman, Yogyakarta, dikutip dari keterangan tertulis pada Minggu (30/6/2024). Amran mengatakan, BNF merupakan salah satu peternakan kambing perah terbesar di Indonesia yang memiliki 628 ekor kambing betina dan 78 ekor jantan.

Ledakan Keras di Pusat Tel Aviv, Belasan Tentara Israel Roboh Dalam Sehari di Front Gaza Lebanon Halaman 4 Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 72 73 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 3: Unsur Cerpen Halaman all Panas! Heru Budi Hartono Merasa Jadi Kambing Hitam Anies Baswedan Jelang Pilkada Serentak 2024 Wartakotalive.com

Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 117 119 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 4 Halaman all Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 80 81 82 83 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 3 Halaman all Ia pun mendorong agar ada duplikasi seperti BNF di wilayah lainnya.

“Duplikasi ini di wilayah lainnya. Ini upaya kita menekan impor susu agar kita bisa swasembada," ujar Amran. Sebagaimana diketahui, dikutip dari Kompas.com, selama puluhan tahun Indonesia sangat bergantung pada susu impor. Data BPS menunjukkan, produksi susu sapi perah lokal hanya mampu mencukupi sekitar 20 persen saja dari kebutuhan 4,4 juta ton susu dalam setahun.

Sementara sisanya atau sekitar 80 persen kebutuhan susu nasional harus dipenuhi oleh impor. Sebagian besar impor susu didatangkan dari Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Ketua Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI) Agus Warsito, mengungkapkan penyebab utama semakin besarnya impor susu dari tahun ke tahun adalah karena kualitas sapi perah di dalam negeri yang semakin menurun. Penyebab utama yang kedua, menurut Agus, adalah karena peternak sapi perah lokal sejak dulu tidak mendapatkan proteksi dari pemerintah dari membanjirnya susu impor yang masuk dari luar negeri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *